Alaqshadelatinos.org – Al-Ahad dalam Al Quran disebutkan 1 kali saja, yaitu dalam surat Al Ikhlas.
Al Wahid diulang sebanyak 22 kali dalam Al Qur’an. Terkadang disebut secara mandiri dan terkadang disebut bergandengan dengan sifat Allah yang lain, yaitu Al-Qahhar (Yang Maha Menaklukkan, Maha Mengalahkan)
Al-Wahid artinya maha esa dan menafi’kan bilangan, tidak ada sekutu.
Al-Ahad artinya menafi’kan kesamaan, tidak yang sama setara dengan-Nya.
Lawan dari Ahad adalah syirik, menyamakan Allah dengan makhluk-Nya.
Tuhan tidak bisa lain kecuali harus satu. Buktinya:
1. Pola penciptaan alam semesta. 1 pola. Perkawinan antara laki-laki dan perempuan, termasuk hewan kalau ingin memiliki anak, maka harus melakukan perkawinan antara jantan dan betina. Bentuk janin manusia dan hewan, dipekan-pekan pertama mirip.
2. Prinsip bertahap untuk semua.
Semua di alam semesta mengalami tahapan tersebut, yaitu bermula dari kecil, besar, lemah, kemudian mati.
Matahari juga mengalami fase yang sama, mulai terbit lalu bersinar terang ketika sore sinarnya mulai redup dan kemudian ketik malam gelap.
Begitu juga langit Allah ciptakan dalam bertahap.
3. Ada hukum tetap.
Contoh matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat. Kalau ada tuhan selain Allah, tentu tuhan berikutnya bisa mengubah ketetapan tersebut. Ini merupakan bukti bahwa tuhan itu satu, hanya Allah.
Qs Al Baqarah 258:
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”
4. Pola pergerakan partikel di alam semesta ini semua bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.