Alaqshadelatinos.org – Militer Israel mengerahkan pesawat tempurnya melakukan 122 serangan di Gaza semalam. Mereka membombardir daerah kantong yang terkepung, menargetkan bangunan tempat tinggal dengan mengabaikan nyawa warga sipil.
Hidai Zilberman, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam pada Selasa malam, 52 jet tempur melakukan 122 serangan udara di Jalur Gaza dalam 25 menit, menargetkan apa yang dia klaim sebagai jaringan terowongan Hamas, termasuk tempat penyimpanan senjata dan pusat komando.
Setidaknya empat warga Palestina tewas dalam serangan itu, lapor kantor berita Palestina Wafa.
Salah satu serangan menewaskan seorang jurnalis bernama Yusef Abu Hussein dan melukai beberapa lainnya pada Rabu pagi. Hussein, seorang presenter di saluran Radio Palestina, kehilangan nyawanya dalam serangan udara yang menargetkan lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Serangan udara Israel juga menghantam rumah dan lahan pertanian di kota Khan Younis dan Jabalia pada Selasa malam dan Rabu pagi, sementara sebuah rumah di Beit Lahia dan sebuah truk di kamp Maghazi dibom oleh jet rezim.
Menurut militer Israel, para pejuang perlawanan juga menembakkan 50 roket ke wilayah pendudukan Israel pada Selasa malam.
Israel juga mencoba dua upaya untuk membunuh panglima militer Hamas. Mereka juga telah menargetkan setidaknya tujuh anggota Hamas teratas lainnya, tetapi semuanya selamat, beberapa dengan luka-luka.
Kelompok perlawanan Palestina juga terus menembakkan roket ke wilayah pendudukan Israel, dengan Hamas mengatakan pihaknya menargetkan enam pangkalan angkatan udara Israel di wilayah pendudukan tengah dan selatan dalam serangan terbaru.
“Basis yang menjadi sasaran Brigade al-Qassam adalah Hatzor, Hatzerim, Nevatim, Tel Nof, Palmachim, dan Ramon,” kata Hamas.
Sirene roket terdengar tadi malam di wilayah pendudukan tengah dan selatan, termasuk di Ashdod dan Rehovot. Sirene juga terdengar di kota barat Sderot dan komunitas perbatasan Gaza. Setelah berjam-jam hening, sirene roket diluncurkan di kota perbatasan Gaza, Ein HaShlosha pada pagi hari, lapor Times of Israel.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Arabi 21 melaporkan bahwa pemukim Israel meninggalkan Tel Aviv secara massal menuju permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki karena ketakutan akan roket kelompok perlawanan Palestina. (Indonesiainside.id)