Ribuan warga Ethiopia yang terdampak konflik di wilayah Tigray telah melarikan diri ke Sudan setelah ketegangan terus meningkat, demikian kutip kantor berita negara SUNA. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan pada 4 November bahwa ia telah memerintahkan operasi militer di Tigray dalam peningkatan dramatis dari perseteruan jangka panjang dengan partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Pemimpin wilayah Tigray pada Ahad (15/11/2020) mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di bandara tetangga ibu kota Eritrea, memicu kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas. “Jumlah pengungsi Ethiopia yang tiba di negara bagian Gadaref dan Kassala sejak Sabtu telah mencapai 24.944,” lapor SUNA.
Komisioner Sudan untuk pengungsi, Abdullah Suleiman, mengunjungi wilayah perbatasan pada hari Sabtu dengan asisten perwakilan badan pengungsi PBB di Sudan Jan Hansmann untuk membahas gelombang masuk tersebut. SUNA mengutip Hansmann yang mengatakan bahwa prioritas Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) adalah menyediakan tempat tinggal, makanan dan air bagi para pengungsi dan kemudian memindahkan mereka ke daerah yang jauh dari perbatasan “untuk alasan keamanan”.
Dia menambahkan bahwa badan pengungsi PBB sedang bekerja untuk membangun kamp baru di Sudan untuk orang Etiopia. Sudan telah mengatakan akan melindungi ribuan warga Ethiopia yang melarikan diri dari konflik di kamp Um Raquba, yang pada 1980-an menampung ribuan warga Ethiopia yang melarikan diri dari kelaparan, lapor Middle East Eye (MEMO).
Selama sepekan terakhir, pengungsi yang kelelahan telah mengalir melintasi perbatasan ke Sudan setelah berjalan selama dua hari melalui panas yang menyengat, banyak dari mereka tanpa alas kaki. Beberapa tiba dengan skuter dan sepeda lainnya, sementara yang lain naik perahu darurat untuk menyeberangi sungai ke Sudan untuk melarikan diri dari pertempuran sengit di rumah.
Suleiman meminta komunitas internasional untuk membantu para pengungsi. UNHCR memperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah jika konflik di negara tetangga, Ethiopia, memburuk. Sumber pemerintah Sudan mengatakan hingga 200.000 warga Ethiopia bisa mencari perlindungan di Sudan. (Hidcom)