Tangerang Selatan, 21 Februari 2025 – Di sebuah ruangan sederhana yang dipenuhi semangat persaudaraan, 61 orang perempuan petugas kebersihan berkumpul. Mereka bukan hanya membawa sapu dan alat kebersihan, tetapi juga hati yang tulus untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Kajian rutin yang diadakan dua kali sebulan itu, kali ini terasa lebih istimewa. Dipimpin Yesi Dasmianti yang menjabat sebagai Sub bidang ta’lim biro Al-Aqsha khodimat, acara ini menjadi momen untuk mempererat ukhuwah, sekaligus menyiapkan diri secara spiritual menjelang bulan penuh berkah.
“Ramadan adalah waktu untuk memperbaiki diri, mendekatkan hati kepada Allah SWT,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Para petugas kebersihan yang hadir menyimak dengan khidmat, sesekali mengangguk atau tersenyum, seolah mengiyakan setiap kata yang diucapkan.
Kajian kali ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah penutupan sementara kajian rutin selama Ramadan.
Sebagai bentuk kepedulian, setiap ibu-ibu petugas kebersihan yang hadir menerima bingkisan berisi gamis, kerudung, dan tas. Bingkisan itu bukan sekadar hadiah, melainkan simbol kasih sayang dan penghargaan atas dedikasi mereka sebagai petugas kebersihan, yang seringkali bekerja di balik layar tanpa banyak sorotan.
Tak hanya itu, para ibu juga menunjukkan kepedulian sosial mereka. Dengan penuh keikhlasan, mereka menyerahkan donasi infak sebesar Rp2.000.000,- yang telah dikumpulkan selama setahun.
Dana tersebut diserahkan kepada LAZ Al-Aqsha, lembaga zakat yang aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah.
“Ini adalah bentuk rasa syukur kami, sekaligus doa agar Ramadhan kali ini membawa berkah bagi semua,” ujar salah satu petugas kebersihan yang hadir.
Yesi Dasmianti kemudian menyampaikan harapannya agar kajian ini tidak hanya memperkuat ibadah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi.
“Ramadan adalah waktu untuk berbagi, bukan hanya dengan keluarga, tetapi juga dengan sesama,” katanya.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, momen ini menjadi pengingat bahwa kebersihan hati dan lingkungan berjalan beriringan. Para ibu petugas kebersihan, dengan tangan yang mungkin kasar karena bekerja, tetapi hati mereka menunjukkan tetap lembut dan penuh kasih.
“Mereka bukan hanya membersihkan jalanan, tetapi juga menyapu hati dengan doa dan kepedulian,” ucapnya.
Ketika matahari mulai tenggelam, acara pun berakhir. Para ibu beranjak pulang dengan bingkisan di tangan dan senyum di wajah. Mereka mungkin akan kembali ke rutinitas membersihkan kota esok hari, tetapi hari ini, mereka telah membersihkan hati mereka dengan doa dan kebersamaan.
Ramadhan tinggal menghitung hari, dan mereka telah siap menyambutnya dengan penuh sukacita.()