Alaqshadelatinos.org – Hadits Rasulullah SAW: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik” adalah hadits riwayat Tirmidzi
Akhlak secara bahasa sesuatu yang melekat. Sesuatu yang keluar dari manusia baik perbutan dan sikap.
Sesuatu bisa diaebut akhlak jika:
- Reflek, keluar tanpa berfikir. Kalau didahului berfikir, maka namanya perilaku.
Paling tinggi adalah akhlak/adab pada Allah.
Akhlak:
- Akhlak pada Allah
- Akhlak pada Rasulullah
- Akhlak pada sesama hamba Allah
- Akhlak pada tumbuhan dan binatang
Hadist:
Tunaikan amanah pada yang memberi amanah padamu dan jangan berkhianat.
Bahkan perangai yang menempel di
fisik, masuk ke akhlak, yangvdisebut sikap. Contoh:
Nabi kalau marah, memerah wajahnya.
Akhlak dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat mulia. Akhlak satu paket dengan ihsan. Ihsan adalah puncak akhlak kepada Allah.
Urusan ikhlas adalah urusan manusia dengan Allah, malaikat hanya bertugas mencatat.
Fadhilah akhlak baik/mulia:
- Timbangan kebaikannya berat.
- Orang yang paling baik adalah yang paling baik akhlaknya
- Akhlak adalah hal yang paling tampak pada manusia tentang kualitasnya. Karena keimanan seaeorang hanya Allah yang tahu.
Ajaran yang paling pokok dalam agama adalah tauhid.
Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak mulia, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abu Hurairah:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”
Alhlak adalah hal yang diterima semua orang tanpa melihat ideologi. Orang yang berakhlak baik disukai dimana-mana.
Hadist:
“Islam datang dalam keadaan asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” adalah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim no. 145
Hadist ini bicara tentang fakta bukan perintah untuk mengasingkan diri. Bukan semakin asing semakin baik. Dalam Islam, orang yang bergaul dengan orang lain adalah utama, hadistnya:
“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik dari pada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” [HR. At Tirmidzi].