Oleh: Ust Jumharuddin, Lc
Penulis: Srigustia Fitriyenni
Nama Allah Al Mujib disebutkan diantaranya dalam surat dibawah ini:
– Hud ayat 61:
“Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).”
– As-shaffat 75:
Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa
Al Mujib: Allah Maha Mengabulkan doa namun pengabulan doa bisa dalam bentuk lain tidak persis seperti yang kita doa.
Al mu’ti: Allah Maha Mengabulkan doa persis dengan apa yang kitata minta
Kebanyakan manusia doanya fokus pada materi. Padahal ada yang lenih penting daripada uang, yaitu sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang misalnya kesehatan.
Doa semuanya pasti dikabulkan oleh Allah. Dalilnya:
1. Qs 2 ayat 186:
Artinya, “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku. ‘” (Surat Al-Baqarah ayat 186).
2 Hadits Rasulullah:
Dari ‘Ubādah bin Aṣ-Ṣāmit dan Abu Sa’id Al-Khudri -raḍiyallāhu ‘anhumā- secara marfū’, “Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, melainkan pasti Allah memberikannya kepadanya, atau Allah menghindarkannya dari kejelekan yang sebanding dengan doanya, selama ia tidak meminta dosa atau memutuskan silaturahmi.” Lalu seseorang berkata, “Kalau begitu, kita perbanyak doa.” Beliau bersabda, “Allah lebih banyak (memberi). Dalam riwayat Abu Sa’id dan ia menambahkan, “Atau Allah menyimpannya untuknya berupa pahala yang sebanding dengan doa tersebut.”
(Hadis sahih – Diriwayatkan oleh Tirmiżi)
Berdasarkan ayat diatas dapat kita ketahui bahwa pengabulan doa bisa berupa:
– pasti diberikan Allah sesuai yang ia pinta
– bisa jadi dalam bentuk dihindarkan dari kejelekan dan musibah
Yang terpenting dari doa bukan masalah terkabul atau tidaknya doa, namun perasaan keyakinan dalam hati kita bahwa adanyang Maha Mendengar, ada yang Maha Tahu, ada yang Maha Kaya, ada yang Maha Baik. Karena keyakinan itu cukup membuat hati kita menjadi tenang.
Di saat berdoan ada harapan..harapan inilah yang melapangkan hati kita. Doa banyak, harapan kita menjadi besar. Doa membuat lega.
Doa itu wasilah sekaligus tujuan. Allah mendatangkan musibah dan kesulitan agar kita mendatangi-Nya melalui doa.
Kenikmatan dalam berdoa lebih nikmat daripada terkabulnya doa.
Masalah itu mendekatkan jarak kita kepada Allah, mentawadhu’kan kita dihadapan Allah, menyadarkan kita bahwa kita seorang hamba, bukan siapa-siapa.