Oleh: Ust Ahmad Ridwan, Lc
Penulis: Srigustia Fitriyenni
QS 4 ayat 100
“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dimensi hijrah 1: dimensi dzahir. Yaitu tampak berhijrah, terindra perubahannya. Misal yang tadinya menggunakan riba kemudian ia berubah, yaitu meninggalkan riba.
Dimensi hijrah 2: (hijrah ilallah) dimensi bathin, hijrahnya tidak terlihat. Hijrah perihal tentang niat.
Setelah penaklukan Makkah pada th 8H, tidak ada lagi hijrah secara fisik yang ada hijrah dalam niat dan jihad.
Jihad bermakna ofensif. perang dalam arti fisik dan makna kedua adalah defensif.
Bersungguh-bersungguh beramal karena Allah, dalilny Qs al ankabut 69:
Surat Al – ‘Ankabut ayat 69 : Allah Bersama Orang-orang yang Berbuat Baik. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Jihad disyariatkan karena:
1. Jihad sebagai bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah.
2. Jihad upaya amar maruf nahi munkar
3. Agar manusia terbebas dari penghambaan kepada sesama manusia agar manusia memiliki bebas.
Perang sekarang adalah perang pemikiran (ghozwul fikr), korbannya tidak mati fisik melainkan mati akal, hatinya berpenyakit, tidak bangga kepada Islam.
4. Membebaskan manusia dari sempitnya dunia menuju luasnya dunia dan akhirat
5. Membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya islam