Alaqshadelatinos.org, Tangerang Selatan – Atlet yang mewakili Aqsha Gowes, Rafif Safa A Abdurrauf (13) berhasil naik podium setelah bertarung dalam kompetisi ketrampilan bersepeda EURIH Bike Park Mini Speed Game Season-2, Tajur – Citereup, Bogor, Ahad (29/8). Rafif terjun di kategori kelas junior Down Hill.
Rafif yang turun di Kelas Junior Kategori Down Hill (maks 17 tahun) menjadi peserta yang tergolong muda pada kategori tersebut. Menunggang sepeda dengan nomor peserta 204, Rafif berhasil membukukan catatan waktu 2:53.077 detik, 1.306 detik lebih baik dari pesaing terdekatnya. Hasil ini mengantarkan Rafif berdiri di atas podium nomor tiga. Posisi ini diraih Rafif, setelah Sahrul dari RIH Bike Academy-Lokal Boy, Tajur – Citereup, dengan catatan waktu 2:42.509 detik dan Hafiz Akmal Khairi dari tim Arboretum, Cipayung – JakTim, dengan catatan 2:49.042 detik.
Kompetisi yang digelar oleh EBP Sport Organizer ini mengacu kepada peraturan International Cycling Union (UCI) “PART 4 MOUNTAIN BIKE RACE” edisi terbaru dan aturan tambahan penyelenggara. Rafif turun di kelas ini dan bersaing dengan 23 peserta dari berbagai club sepeda se-Jabodetabek.
Diantara teman-teman sebayanya, Rafif memang termasuk yang aktif dabnbanyak berteman. Meski Rafif tinggal di Cluster Brazilia, ia sering nampak bermain bersama teman-temannya dari cluster lain di lingkungan De Latinos, BSD City. Namun, setiap waktu sholat mereka selalu ngumpul di masjid. Layaknya kebanyakan anak laki, Rafif juga dikenal jago memainkansi kulit bundar. Ia bersama tim sepakbolanya pernah Juara 1 antar SSB se-Tangerang Selatan, 2019 lalu.
Meski masih tercatat sebagai siswa kelas 7 di Kuttab Ibnu Abbas – BSD, Tangsel, Rafif sudah sering mengikuti bersepeda bareng orang tuanya (Agus Irawan) yang juga aktif di Aqsha Gowes. Selain Rafif, memang ada beberapa anggota Aqsha Gowes yang selalu mengajak anak-anak mereka dalam setiap kesempatan berpetualang sambil gowes bersama.
Kini Rafif siap-siap menunggu ajang MTB berikutnya. “Senang, pokoknya bangga bisa naik podium,” jawabnya ketika ditanya bagaimana rasanya naik podium. Rafif ternyata juga sangat senang dengan hobi bersepeda yang sejak lama dikenalkan ayahnya itu. “Saya siap jadi atlet sepeda dan siap merebut juara satu di lomba mendatang,” kata Rafif mantap.
Ditemui selepas sholat subuh di Masjid Al-Aqsha Delatinos, orang tua Rafif (Agus Irawan) mengatakan bahwa bakat main sepedanya memang sudah muncul sejak kecil. Melihat potensi ini, Agus menghadiahi Rafif kecil sebuah sepeda gunung saat berusia 8 tahun.
Sejak itulah Rafif semakin senang main MTB. “Tidak ada pelatihan atau pembinaan khusus. Hanya bersepeda fun saja, namun selalu diselipkan tips-tips khusus terkait teknik bersepeda. Sesekali memang diberi contoh untuk menambah skill nya. Misalnya saat menemui trek sepeda yang ada obstacle, biasanya di-briefing singkat dulu serta contoh, serta support mental agar kepercayaan diri terus tumbuh,” jelas Agus waktu ditanya resep khusus membina Rafif.
Agus Irawan juga menitipkan pesan dan motivasi buat Rafif dan teman-temannya sesama bermain sepeda, bahwa main sepeda itu harus menyenangkan, menyehatkan dan aman.
“Caranya adalah terpenuhi hasrat bersepeda sesuai passion nya. Lalu ikuti teori bersepeda yang benar, perlahan tingkatkan speed, jarak dan elevasi. Nah bila ingin beprestasi, maka berlatihlah secara serius, tingkatkan skill khusus dan mulai terjun mengikuti even lomba untuk mengasah kemampuan dan mental. Tetap shalat lima waktu, berjamaah di masjid dan mulai serius menghafal quran,“ demikian Agus Irawan, orang tua Rafif.
Alhamdulillah, kini nama Aqsha Gowes bukan lagi sekedar nangkring di title WA Grup, tapi sudah mampu diwujudkan oleh salah satu atlet mudanya, dengan naik podium. Juara terus ya Rafif. [KA/aha]