Alaqshadelatinos.org, Tangsel — Kabar yang lega dan sangat melegakan. Kira-kira begitu rasanya saat membaca potongan pesan WA dari seorang aktivis ACT soal titipan paket pangan dari jamaah Al Aqsha Delatinos. “Pak.., Alhamdulillah Paket Pangan bantuan jamaah Al-Aqsha Delatinos sudah diterima oleh warga Palestina.”
Rasanya hati ini ingin menangis, karena bantuan pangan untuk menghadapi situasi saat ini benar-benar berarti. Jujur saya bergetar menerima pesan itu, hati saya seakan meledak rasanya. Tak karuan.
Aktivis ACT pun selalu mengirim laporan singkat dari rekan-rekan di lapangan pada aksi lanjutan penyaluran bantuan pangan periode Juli 2021, di wilayah Zitoon, Ghaza. Saya terus membaca dan membaca pesan dari aktivis ACT Fitri Yanti, yang dilanjutkan dengan beberapa data-data serta keterangan dan info foto.
Rilis singkat yang dilampirkan melalui pesan itu dikatakan bahwa ACT kembali menyalurkan bantuan paket pangan dari Masjid Al-Aqsha Delatinos, bagi warga Palestina korban agresi Zionis beberapa bulan lalu.
Masih segar dalam ingatkan kita, beberapa bulan lalu Zionis Israel memborbardir dan meluluhlantakan bumi Palestina, terutama Gaza, justeru ketika umat muslim di seluruh dunia sedang menunaikan ibadah puasa Ramadhan ketika itu.
Dan sebagai bentuk nyata dukungan dan solidaritas kepada saudara-saudara di Palestina, DKM dan jamaah Masjid Al-Aqsha Delatinos sepakat untuk menyumbangkan seluruh infaq Iedul Fitri 1442H kala itu(sebesar Rp 100 juta lebih) bagi Palestina. Pada Juli yang lalu, bantuan Al-Aqsha Delatinos kembali disalurkan kepada warga Palestina berupa paket pangan (logistik). Paket pangan ini berisi bahan pokok seperti tepung, minyak, makanan kaleng, dan lain-lainnya.
Penerima bantuan paket pangan ini adalah para keluarga pra-sejahtera, yang hingga saat ini masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sulit mendapatkan pekerjaan dan keterbatasan dalam akses terhadap pangan. Dilaporkan bahwa manfaat bantuan ini diterima oleh 400 jiwa lebih, yang bermukim di wilayah Zitoon, Ghaza.
“Ya, sungguh mereka sangat bahagia mendapat kiriman paket pangan gratis dari Jamaah Masjid Al-Aqsha Delatinos. Dan Alhamdulillah, paket-paket pangan ini langsung didrop oleh tim ACT ke rumah-rumah, mereka, langsung ke anak-anak Palestina,” lanjut Fitri.
Sebagaimana dikatakan oleh salah satu warga daerah Juhr ad-Dik (wilayah tengah Jalur Gaza), bahwa sejak ia kehilangan kepala keluarga, mereka sangat bergantung pada bantuan-bantuan pihak lain.
“Saya janda Siham Abu Libdeh, ibu dari 7 orang anak, semuanya di bawah 18 tahun, dan semuanya terdaftar di sekolah. Tapi kami tidak memiliki sumber penghasilan, terutama setelah kehilangan kepala keluarga, kami menjadi sangat bergantung pada bantuan demi bantua yang diberikan kepada kami,” ujarnya kepada Jomah Alnajjar (salah seorang relawan ACT di Gaza).
Mewakili para relawan, Alnajjar juga turut mengucapkan terimakasih kepada muslimin Indonesia umumnya. “Berkat karunia Allah dan atas kebaikan saudara-saudara kami tercinta Indonesia, yang tak pernah lelah menguatkan kami untuk tetap tegar di dalam penjara (baca : blokade Zionis – red) ini di jalur Gaza. Terimakasih sebesar-besarnya, jangan berhenti, lanjutkan jalan ini, lanjutkan kebaikan ini. wassalamualaikum wr.wb,” demikian kira-kira isi pesan dari Jomah Alnajjar, dari Gaza.
Menurut Fitri, penyaluran paket pangan ini rutin mereka lakukan atas dukungan saudara-saudara di Indonesia, salah satu nya dari jamaah Masjid Al-Aqsha Delatinos, dan juga mitra-mitra ACT lainnya.
“Masya Allah luarbiasa.., aksi nyata bangsa ini tak pernah habis untuk membantu suadara-saudara kita di Palestina. Kekejian itu terjadi setiap hari, dan yang paling parah terdampak adalah kaum miskin dan kaum rentan seperti wanita, lansia, dan anak-anak. Semoga kebaikan dan keikhlasan hati kita untuk membersamai perjuangan saudara di Palestina, Allah catat sebagai ikhtiar kita menuju Palestina merdeka. Aamiin..,” demikian Fitri Yanti, sebagai ACT Partnership. (KA/aha)