Alaqshadelatinos.org — Personel wanita Pertahanan Sipil Saudi telah beraksi bersama dengan rekan-rekan pria mereka dalam memastikan haji yang bebas insiden tahun ini. Dalam seragam militer, mereka telah memikul berbagai tugas dan melaksanakan misi keselamatan di tempat-tempat suci sepanjang waktu.
Selama beberapa dari mereka bertugas untuk memastikan keamanan kemah-kemah jamaah haji. Sementara yang lain ditempatkan untuk mencegah dan melindungi kemah-kemah dari kebakaran, dan yang lain ada di sana untuk memantau fungsi alat pemadam api dan peralatan listrik, lapor Saudi Gazette.
Mereka juga mengawasi misi pencegahan dan penyelamatan sepanjang waktu karena mereka dilatih untuk menangani teknologi modern. Hal ini termasuk menangani kasus-kasus darurat dan bekerja mengatur tur inspeksi sepanjang hari-hari haji dan menggunakan aplikasi modern yang memfasilitasi operasi pemantauan.
Upaya pengamanan ini dipimpin oleh Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil selama musim haji, bertujuan untuk memanfaatkan semua kemampuan manusia dan teknis untuk memastikan keselamatan secara keseluruhan.
Direktorat menggunakan tim khusus yang dilengkapi dengan teknologi dan peralatan terbaru untuk menanggapi setiap peristiwa darurat, serta menyiapkan rencana komprehensif untuk menghadapi situasi darurat apa pun.
Pihaknya juga melakukan koordinasi langsung dengan Pusat Meteorologi Nasional, untuk mempelajari prakiraan cuaca dan kemungkinan kondisi cuaca hujan atau cuaca sangat panas sehingga situasi dapat ditangani dengan lancar mengikuti prosedur cepat. Direktorat membuat persiapan untuk menghadapi kemungkinan skenario darurat, melakukan latihan tiruan untuk mengukur efektivitas rencana dan operasinya.
Pusat respon cepat ditempatkan di seluruh Makkah dan tempat-tempat suci yang diawaki oleh tim pemadam kebakaran dan penyelamatan, tim intervensi cepat dan tim pengawasan pencegahan. Mereka bekerja untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dan aman bagi para jamaah, berkoordinasi dengan semua sektor yang bekerja untuk melayani jamaah.
Lebih dari 20 tahun
Kiprah wanita sipil Saudi yang bekerja di bidang pertahanan dan keaman publik bukanlah hal baru di Arab Saudi. Mereka telah bekerja di sektor keamanan militer dan berbagai departemennya lebih dari 20 tahun di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri.
Saat ini bidang pekerjaan wanita Saudi merambah di berbagai sektor militer, yang memungkinkan meningkat partisipasinya hingga 30% pada tahun 2030. Ada beberapa kiprah mereka, di antaranya adalah;
Kementerian Pertahanan (Wizarah ad-Difaa’). Di korps militer ini jenjang mereka dari yang berpangkat prajurit pertama, kopral, sersan, hingga sersan mayor.
Keamanan Umum (al-Amn al-‘Aam). Di sektor ini, mereka terlibat langsung dalam layanan keamanan public. Termasuk penanggulangan narkoba, departemen penjara, investigasi kriminal, bea cukai, penjaga keamanan di pasar dan rumah sakit pemerintah dan swasta.
Lalu Lintas (Murur). Peran wanita dalam pekerjaan ini terlibat dalam manajemen lalu lintas, terutama paska diizinkannya wanita Saudi untuk mengendarai mobil.
Pusat Operasi Terpadu (Markaz Amaliyat al-Muwahhid). Para wanita Saudi dapat bergabung dengan bagian ini di Pusat Nasional untuk Operasi Terpadu sejak didirikan pada tahun 2017. Pusat Operasi Terpadu ini merupakan sektor keamanan baru yang melayani semua orang dan mencakup semua sektor keamanan di beberapa sektor layanan.
Pertahanan Sipil (ad-Difaa’ al-Madaniy). Para wanita ini diterjunkan untuk mengembangkan budaya pencegahan dan tanggap bencana.
Polisi (Syurthah). Mereka juga berperan aktif dalam kepolisian, sebagai menerima semua laporan dan komunikasi di kantor polisi. Mereka terbatas dalam pemantauan penculikan anak perempuan, tetapi tidak terlibat langsung dalam kasus pembunuhan dan kekerasan.
Imigrasi (Jawazat). Direktorat Jenderal Imigrasi telah menetapkan beberapa standar dan ketentuan khusus bagi calon pegawai perempuan yang mengisi posisi lapangan.
Lembaga Pelatihan Wanita (Ma’had Tadrib Naswiy). Lembaga pelatihan wanita pertama untuk keamanan publik dibuka pada 15 Jumada al-Akhera 1440, diresmikan oleh Direktur Keamanan Umum, Letnan Jenderal Khalid bin Qarar Al-Harbi, dan asistennya untuk urusan pelatihan, Mayor Jenderal Abdul Rahman Al-Muhannen. (Hidayatullah.com)