Alaqshadelatinos.org – Seorang Jurnalis foto Anadolu Agency, Mohammad Dahlan, menderita luka peluru akibat serangan rudal Israel di Jalur Gaza, Rabu (19/5).
Dahlan terluka di bagian kaki ketika sebuah rudal Israel menghantam rumahnya di lingkungan Tel al-Hawa, Kota Gaza. Pekan lalu, dua jurnalis Anadolu Agency juga terluka saat meliput serangan Israel di Jalur Gaza.
Hari ini juga, seorang wartawan Palestina yang bekerja untuk stasiun radio lokal tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Yusuf Abu Hussein, bekerja untuk radio The Voice of Jerusalem. Dia meninggal karena rumah di Syekh Radwan di utara Kota Gaza diserang.
Jet tempur Israel juga menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza, menyebabkan kerusakan material. Harus berapa banyak lagi korban berjatuhan di bumi para Nabi itu dari kekejaman Israel?
Serangan Israel di Jalur Gaza terus menelan korban jiwa. Total warga meninggal dunia sampai hari ini mencapai 221 jiwa, Rabu (19/5). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas termasuk 63 anak dan 36 perempuan. Sementara itu, korban luka mencapai 1.507 orang.
Namun di Indonesia, ada seorang tokoh yang menyebarkan opini sesat bahwa urusan Palestina bukan urusan bangsa Indonesia. Padahal, sudah banyak negara-negara di dunia ikut berteriak dan mengecam kejahatan perang tersebut.
Dari Tanah Air, Palang Merah Indonesia (PMI) bahkan menyalurkan donasi publik sebesar Rp1 miliar untuk rakyat Palestina melalui Bulan Sabit Merah Palestina. Donasi kemanusiaan tersebut dihimpun melalui laman Kitabisa.com oleh figur publik Fadil Jaidi dan diterima Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (19/5).
“Sebagai bagian dari gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI akan mengerahkan upaya untuk warga terdampak konflik di luar negeri,” ungkap JK dalam keterangannya.
Nantinya, JK menuturkan, bantuan dana tersebut akan digunakan sesuai kebutuhan warga yang terdampak konflik di Palestina. JK menyampaikan terima kasih kepada pada donatur yang telah menghimpun dana tersebut.
“Kita bangga kepada anak-anak muda Indonesia yang memiliki pengaruh baik. Melalui Kita Bisa, para influencers berhasil mengajak para donatur untuk menunjukkan solidaritasnya kepada sesama manusia, di mana pun berada,” kata JK. (Indonesiainside.id)