Alaqshadelatinos.org – Badan Kemanusiaan PBB menyebutkan lebih dari 52.000 warga Palestina terlantar akibat serangan udara Israel yang telah menghancurkan atau merusak parah hampir 450 bangunan di Jalur Gaza.
Sekitar 47.000 pengungsi telah mencari perlindungan di 58 sekolah yang dikelola PBB di Gaza, kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan kepada wartawan.
Laerke mengatakan 132 bangunan telah hancur dan 316 lainnya rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan primer.
Badan PBB tersebut mengatakan menyambut baik pembukaan satu perbatasan untuk pasokan kemanusiaan tetapi menyerukan agar penyeberangan lain juga dibuka.
Korban tewas warga Palestina oleh pasukan Israel sejak dimulainya serangan di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 213, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut mengatakan pada 18 Mei bahwa jumlah korban luka juga meningkat menjadi 1.442.
Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di daerah kantong yang diblokade.
Sepuluh orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.
Serangan Israel di Gaza yang terkepung pada 18 Mei merusak gedung Kementerian Kesehatan, kata pejabat Palestina.
Pusat Kesehatan Al-Rimal dan gedung administrasi kementerian, yang terletak di dekat wilayah itu menjadi sasaran Israel. Semuanya rusak parah, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa beberapa petugas di gedung kementerian di lingkungan Rimal juga terluka.
Rudal Israel serangan di gedung Ghazi Al Shawwa di lingkungan Rimal menewaskan dua orang termasuk seorang anak dan melukai 10 lainnya, termasuk para pejabat kementerian kesehatan, lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pada 17 Mei mendesak PBB untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap anak-anak Palestina.
Dalam sebuah pesan kepada Virginia Gamba, utusan khusus PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Maliki mengatakan bahwa serangan hebat dan kekerasan Israel di Gaza telah menyebabkan kematian puluhan anak, dan anak-anak Palestina tidak memiliki tempat yang aman untuk mencari perlindungan.
“Kami memanggil Gamba untuk melindungi anak-anak Palestina, dan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya terhadap anak-anak Palestina,” kata Maliki. (Indonesiainside.id)