Hari pendidikan telah berlalu, namun semangatnya tak boleh putus. Inilah cerita tentang seseorang yang selalu menginspirasi agar perempuan selalu ada di garda depan. Namanya Syekhah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah. Rangkayo adalah sebuah gelar kehormatan untuk seorang ulama perempuan di Minang, sedangkan Syekhah adalah gelar penghargaan yang beliau peroleh dari Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Dia adalah perempuan pertama di dunia yang mendapatkan gelar syeikah atau guru besar dari Universitas Al-Azhar.
Membaca novel biografinya saja membuat saya menangis haru setiap selesai lembar demi lembar. Haru bercampur bangga, juga tergetar tertular semangat dan energi unlimitednya beliau untuk membangun peradaban Indonesia melalui pendidikan perempuan.
Jika RA Kartini baru selesai di gagasan, maka diusia belia, usia 23 tahun, Dia sudah mendirikan sekolah pertama khusus perempuan muslimah di Indonesia. Almadrasatud Diniyyah Lil Banaat atau Diniyyah Putri namanya. Sekarang dikenal dengan Diniyyah Puteri/ Diniyyah School Padang Panjang. Diniyyah Puteri inilah yang kemudian menginspirasi rektor Universitas Al-Azhar Mesir saat kunjungan ke Indonesia untuk mendirikan fakultas khusus untuk perempuan pada 1962 yang diberi nama Kulliyatul Lil Banat. Karena itulah, Rahmah kemudian diberi gelar Syekhah atau guru besar.
Tidak mudah memang untuk mewujudkan cita-cita besarnya untuk mendidik perempuan. Mulai dari stigma yang ada di masyarakat, tantangan penjajah belanda, Jepang, bencana alam, dll. Syekhah Rahmah berpikir: jika laki-laki bisa, kenapa perempuan tidak bisa? Syekhah Rahmah yakin pendidikan diperlukan agar otak perempuan “encer” (read: cerdas), sehingga menjadi tiang bagi rumahnya, bagi sukunya, kemudian bagi bangsanya.
Maka tak heran dari kegigihan dan ketekunannya lahir para pejuang-pejuang perempuan yang kita kenal dalam sejarah Indonesia maupun Malaysia seperti Rasuna Said, Ratna Dewi, Syamsiah Fakeh, Aishah Gani. Bahkan jika hingga sekarang Diniyyah Puteri terus melahirkan perempuan-perempuan yang punya kontribusi besar, sebut saja Nurhayati Subakat CEO Paragon, adalah satu alumninya dan masih banyak lagi tersebar di penjuru tanah air bahkan penjuru dunia.
Beruntungnya Allah temukan saya dengan Direktur Diniyyah Puteri saat ini yang merupakan dzurriyat dari Rahmah El Yunusiah. Meski sepak terjang beliau sudah di level internasional bahkan berkali-kali diundang ke Amerika Serikat menjadi delegasi Islam, dia tetap tawadhu’ dan terus belajar, bahkan ikut sekolah lagi dalam program pendidikan yg juga saya ikuti hingga 10 bulan kedepan.
Kalau mau memperbaiki generasi, didiklah perempuan. Jika ingin jadi bagian dari yang memperbaiki generasi, jadilah perempuan yang terdidik. @birrulqodriyyah