Ramadhan 1442 H mendatang adalah Ramadhan kedua saat pandemi masih mencengkeram kita. Masjid Al Aqsha Delatinos BSD ternyata sudah punya rencana bagaimana menghidupkan masjid ditengah pandemi. Karena semua jamaah rindu ramadhan seperti dahulu. “Kami tahu dan bisa merasakan kerinduan jamaah untuk meramaikan masjid saat Ramadhan seperti tahun-tahun sebelum pandemi, namun kali ini DKM tetap memutuskan untuk menahan diri. Kami tetap membuka masjid dengan menjalankan prokes yang ketat,” kata ketua DKM Al aqsha Delatinos Abu Humaira.
DKM kata Abu Humaira, belum akan menyelanggarakan ifthor (buka puasa) dan sahur dimasjid. ”Tapi kami tetap menyediakan takjil, berupa kurma dan kue manis serta asin, sebagai pembatal puasa. Untuk ifthor akan kami geser di luar masjid dengan cara membagikan untuk orang-orang di jalanan depan Latinos,” tambahnya. Bagi DKM, memberikan makanan buka puasa ini penting, karena banyak juga jamaah yang memburu pahala dengan cara memberi makan yang berbuka. “Kami tetap akan membuka kencleng untuk ifthor,” kata Abu Humaira.
Tahun ini , DKM juga akan menyelenggarakan shalat tarawih. Meskipun sholat juga tetap akan berjarak, dan memfungsikan ‘wing’ masjid, agar jamaah nyaman, namun membatasi kehadiran anak-anak dibawah usia 10 tahun. Yang juga akan berubah dalam ramadhan masa pandemi ini adalah dihapuskannya kultum tarawih. “Jadi tidak ada kultumnya, habis Tarawih langsung selesai. Begitu juga untuk subuh, tidak ada kultumnya yang biasanya bergantian diisi warga,” terangnya.
Memang, kebijakan itu dijalankan dengan berat hati. Namun semua itu adalah pilihan bagi DKM Al Aqsha, karena covid belum berhenti mengintai. “Pengajian ba’da subuh sabtu dan minggu tetap ada seperti biasa, bisa diikuti secara online maupun di masjid secara langsung.
Sepuluh hari terakhir yang biasanya selalu ramai jamaah I’tikaf untuk sementara juga ditiadakan. “Kami tak berani mengambil resiko,” tambahnya.
Meskipun begitu, Abu Humaira berharap bahwa ini semua tak mengurangi semangat untuk menjalankan Ramadhan Mabrur (Ramadhan yang diterima Allah). “Kami berharap pandemi ini tak memupus semangat ibadah, meski disana-sini kami batasi karena prokes. Marilah kita bergerak bersama, bahwa inilah Ramadhan yang selalu kita rindukan. Jika tahun lalu kita menangis karena rindu masjid, kini kita sudah bisa ke masjid. Dan semoga ini adalah Ramadhan terakhir saat pandemi,” kata Abu Humaira lagi.
Dimasa kepemimpinanya, Abu Humaira benar-benar merasakan pandemi mengoyak semangat jamaah. Tapi dia tidak menyalahkan, karena Covid-19 memang sulit diduga. “Tapi marilah kita perkut semangat, lakukan apapun yang kita bisa, baik secara online atau apapun untuk menyemarakkan ramadhan ini,” katanya. Abu Humaira juga mendorong kabar Al Aqsha untuk membuat lomba menulis dan pembuatan video pendek bagi anak-anak jamaah. “Pasti ada yang kita perbuat untuk menyemarakkan Ramadhan kita kali ini.” Katanya. **