Rumah itu membuat tersenyum yang memandangnya. Rumah sederhana yang tiga minggu lalu terlihat kusam, bata merahnya tak ditembok, kini tampak ganteng. Penampakan luar bikin senyum, kusennya cantik dan benar-benar nampak sebuah rumah yang pantas dihuni. Saat dilihat ke dalam, semua lantainya kini sudah di keramik. Meskipun temboknya belum tersepuh semen semua.
“Hari ini kita serah terimakan kepada pemilik rumah. Kami sangat bersyukur bisa menjalankan program ini,” Kata Abu Humaira, Ketua DKM Al Aqsha sebelum serah terima, minggu (21/2).
“Sayang ibunya tidak hadir,” tambah Abu Humaira. Ibu yang dimaksud adalah si pemilik rumah, Sri Haryati (66). Karena kesehatan yang memburuk setelah kena serangan stroke yang kedua. Perempuan tua ini terpaksa diungsikan kerumah anaknya yang lain, agar ada yang mengawasi kesehatannya.
Serah terima yang berlangsung sederhana ini dilakukan dengan kehadiran RT dan RW Kelurahan Serpong, tanpa dihadiri Sri Haryati yang tengah tergolek sakit dan sejak awal berterimakasih uluran tangan Masjid Al Aqsha. “Saya berterimakassih kepada jamaah masjid Al Aqsha dan semua donator program Rumah Kita ini, karena saya memperoleh manfaat yang besar dari bedah rumah ini,” kata Dani, yang mewakili ibunya.
Sebelumnya, rumah seluas sekitar 45 meter itu, lantainya dari tanah keras, tak ada plafon, warnanya kusam. Kusen jendelanya sudah rusak, bahkan kayunya remuk dimakan usia. Lantai tanahnya masih belum rata, tak ada tempat yang cukup nyaman untuk menggelar sajadah.
Rumah ini adalah rumah pertama yang dibedah oleh DKM Al Aqsha dalam program ‘Rumah Kita’. Dan program dibawah biro sosial ini akan terus berjalan karena biro sosial sudah punya gambaran rumah-rumah mana saja yang akan dibedah di sekitar masjid Al aqsha. “Agar masjid memberikan kemakmuran pada warga disekitarnya,” kata Heri Tekken, wakil Ketua DKM yang juga membawahi program sosial ini. **