Masa suram melanda Indonesia, bencara di penjuru negeri. Harta yang dimiliki porak poranda, mental jatuh tersapu bencana, kehidupan yang sulit bertambah sulit. Apalagi jika dilanda banjir dan air tak kunjung surut berhari-hari. Banjir besar yang melanda Barabai Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan itu telah mengetuk hati Jamaah Masjid Al Aqsha Delatinos.
DKM Al-Aqsha Delatinos melalui unit Aqsha LAZ dan unit Aqsha Tanggap Bencana (ATB), meluncurkan program Aqsha Huntara (Hunian Sementara), yaitu membangun rumah-rumah kecil yang layak untuk ditempati sementara, sebagai solusi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal yang masih berada di tenda-tenda pengungsian.
Dalam situasi bencana memang tak ada yang mudah, bahkan memberi bantuanpun tak mudah. Dan DKM Al Aqsha yang sudah sering turun ke lokasi bencana paham itu. Karena itu, dalam pelaksanaan program bantuan sosial , Aqsha Tanggap Bencana berkolaborasi dengan mitra lokal, yaitu relawan-relawan muda di wilayah Barabai (Kab. Hulu Sungai Tengah) yang tergabung dalam komunitas Barabaimuda.
Kerjasama ini sangat efektif dalam mengatasi jarak dan waktu. Dalam kolaborasi ini ATB men-develop program, menentukan ukuran/design rumah dan budget serta penggalangan dana. Sedangkan mitra dari Barabaimuda bertindak sebagai pelaksana (eksekutor) kegiatan di lokasi.
“Awalnya kita agak terkendala dalam hal mencapai lokasi, selain jauh juga tingkat kesulitan transportasi yang makan waktu lama dan biaya tinggi. Sedangkan waktu terus berjalan dan warga sangat membutuhkan banyak bantuan,” kata Amirudin Khaer, Ketua Aqsha Tanggap Bencana.
“Alhamdulillah, Allah pertemukan kami dengan Ust Farit Afrizal, salah satu pembina perkumpulan pemuda, pelajar/mahasiswa asal Barabai yang ada di Jakarta raya. Melalui akun IG nya, kami coba ikuti siapa mereka, kegiatan dan kontribusi mereka terhadap kampung halamannya, luarbiasa. Akhirnya kita sepakat berkolaborasi dalam aksi kemanusiaan ini. ATB siapkan program dan kirimkan dana, Barabaimuda merealisasikan di lapangan”, jelas Amirudin.
Penggalangan donasi untuk kegiatan ini di koordinir dan dikontrol oleh Aqsha LAZ. Pencarian dana melalui proposal oleh LAZ, sedangkan pengumpulan langsung, baik sosialisasi dan motivasi ditengah jamaah digerakan oleh Biro Sosial DKM Al-Aqsha. Semua infak sedekah yang masuk disetorkan ke AQSHA LAZ sebagai lembaga resmi pengelola ZIS di Tangerang Selatan.
“Ya, jadi pengelolaan dananya terpusat di Aqsha LAZ. Smua infak sodaqoh yang masuk untuk kegiatan ini dikumpulkan di rekening LAZ. Nanti pengeluaran dan pendistribusiannya semua oleh Aqsha LAZ, sesuai dengan plan eksekusi projeknya,” terang Sova Budiman, Direktur Aqsha LAZ.
Ketua DKM Al-Aqsha, Alfi Abu Humaira menjelaskan bahwa Aqsha Huntara adalah salah satu program strategis DKM Al-Aqsha. Pelaksanaannya lintas biro, melibatkan Biro Sosial (ATB), Biro ZISWAF (Aqsha LAZ) dan Biro Kominfo yang selalu mensupport dibidang media dan informasi.
“Setiap kegiatan Al-Aqsha selalu melibatkan lintas biro, hampir tidak ada biro di DKM ini yang bisa jalan sendiri. Jadi Aqsha Huntara ini, adalah kegiatan yang didanai oleh LAZ, dilaksanakan oleh ATB dan disosialisasikan oleh Kominfo,” ujarnya.
Dilaporkan sampai (Kamis, 11/2),sudah terkumpul dana untuk tujuh (7) buah HUNTARA, @ senilai Rp 15 juta. Untuk tahap pertama ATB menargetkan setidaknya dapat dibangun 10 Aqsha Huntara. “Rumah-rumah kayu ini sudah sangat layak tinggal saat situasi seperti ini. Ini membantu mereka untuk menata kehidupan yang akan datang. Dan sangat bermanfaat buat keluarga, apalagi anak-anak.” Tambah Alfi Abu Humaira.
Saat bercerita tentang kerjasama strategis ini, Ketua DKM juga tak lupa mengetuk hati jamaah Al Aqsha, bahwa bantuan kepada korban banjir di Barabai, Hulu Sungau Tengah (HTS) ini sangat berarti, apalagi sebentar lagi ramadhan. “Kalau tidak kita, siapa lagi yang membantu saudara kita di sana.” (aha)