• Tentang Kami
  • Kontak
Kabar Al-Aqsha
  • Home
  • Berita Dunia Islam
  • Kabar Masjid
  • Ibrah
  • Kajian
  • Ummahat
  • LAZ Al-Aqsha
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Dunia Islam
  • Kabar Masjid
  • Ibrah
  • Kajian
  • Ummahat
  • LAZ Al-Aqsha
No Result
View All Result
Kabar Al-Aqsha
No Result
View All Result
Home Ibrah

‘Lupakan saja Dream Bookmu’

Perjalanan Hijrah Abdul Haris (Abu Zikri)

Jumat, 05 Feb 2021 - 12:01 WIB
‘Lupakan saja Dream Bookmu’
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Ditulisan yang lalu, saya mengajak kita bicara soal Hisab, sungguh tak akan ada yang terlewat, dan sungguh semua dimintakan pertanggungjawaban. Jika kita paham itu, maka jalan kita di dunia pasti akan dipenuhi kehati-hatian. Karena tak ada yang akan lepas atau lolos dari Yaummul Hisab.

Hisab serupa pintu, yang akan mengantarkan kita ke surga atau neraka. Dan satu point berat yang akan dihisab adalah ‘teman’ hidup kita selama di dunia, harta. Karena dari harta inilah seorang hamba akan tertahan, terutama bagi hamba yang memiilki harta banyak di dunia. Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa  Rasulullah SAW bersabda, “Akan masuk surga orang-orang fakir kaum muslimin lebih dahulu sebelum orang-orang kaya dari mereka setengah hari dan itu lamanya lima ratus tahun“ (H.R Tirmidzi)

Harta yang yang kita miliki tidak akan mampu membayar kesalahan yang dilakukan. Dia tidak bisa dijadikan alat tukar atau alat beli. Yang akan ditanya adalah bagaimana kau dapatkan semua hartamu.  Semakin kita kaya, semakin banyak yang harus diperiksa. Begitu detilnya, begitu lengkapnya, begitu adilnya.

Jabatan dan kekuasaan yang dibanggakan di dunia juga tidak akan mampu menyelamatkan dosa yang sudah diperbuat, popularitas  dan prestasi yang disanjung tidak akan ada artinya dalam perhitungan hisab. Pendek kata, keadilan akan tegak setegak tegaknya.

Seorang mukmin dalam mencari harta tentulah akan menjaga kehatian hatian dan tidak mengumbar syahwat untuk mengumpulkan harta sebagaimana yang dilakukan oleh orang kafir dan munafik pada umumnya.

Karena itu, bagi sejawat muslim, sebaiknya tidak selalu mengukur keberhasilan dari sisi dunia ini dengan pencapaian materi dan prestasi.

Saya, saat masih jahiliyah dahulu, pernah mengikuti sertifikasi pelatihan dan seminar untuk menjadi agen asuransi. Dalam suatu kesempatan, gathering agen, semua peserta di doktrin untuk mencapai mimpi meraih materi dan prestasi. Mimpi ini dituangkan dalam bentuk “dream book” yang berisi angan-angan materi yang belum di peroleh dalam hidup. Bisa jadi itu dalam bentuk kepuasan materil maupun non materil seperti liburan dan jalan-jalan keluar negeri, memiliki rumah yang indah, memiliki mobil yang mewah, uang yang berlimpah dan materi yang dianggap memiliki prestise oleh setiap manusia di dunia ini.

Jika mimpi  terwujud, maka kita akan dianggap lebih tinggi secara level prestasi dan demikian juga dengan strata sosial pun otomatis akan naik. Alhamdulillah, dari semua  impian dalam “dream book” tersebut, tidak ada satupun yang terwujud karena tidak qualified secara target. Flash back dari semua itu, menjadi hikmah dan nikmat bagi  pribadi karena potensial harta haram tidak menumpuk saat ini.

Sepatutnya tiap mukmin mencari dan mendapatkan harta itu harus memperhatikan 3 (tiga) kaidah dasar yaitu Halal,  Haram dan Syubhat. Dari tiga kaidah ini sudah tentu banyak pintu masuk dalam memperoleh harta. Mendapatkan harta halal adalah menjadi tujuan utama bagi setiap mukmin, selain untuk keamanan dan kenyamanan di dunia juga untuk keselamatan di akhirat.

Pintu harta halal, haram dan syubhat tentu tidak terlepas dari sistem dan komoditas yang menjadi sumber perolehan harta.  Sistemnya halal tapi jika  objek komoditasnya haram, jelas menjadi sumber harta haram,  seperti jual beli daging babi/bangkai, Ini mutlak haram. Begitu juga sebaliknya, komoditasnya halal tapi sistemnya haram maka tetap saja hartanya menjadi haram, seperti transaksi jual beli kendaraan melalui bank/leasing secara kredit, ini pintu riba. Ini juga mutlak haram.

Harta halal, untuk mendapatkannya sudah tentu harus memenuhi kaidah hukum syariat islam dan ini tentunya bagi sebagian orang cukup sulit untuk mendapatkannya karena harus memenuhi kaidah-kaidah syariat yang sudah di tetapkan dalam Al Qur’an dan Hadist. Semua muamalah baik dalam bentuk perdagangan usaha dan pekerjaan yang sesuai dengan syariat, mutlak harta halal.

Harta haram, sumber pintu harta haram sangat banyak ditemukan dalam muamalah sehari hari. Begitu banyak tindakan kriminal yang terkait dengan ekonomi sebutlah pencurian, perampokan, penipuan dan korupsi. Sumber harta ini jelas sangat haram mutlak. Bahkan harta halal akan menjadi haram jika masuk dalam perhitungan nisab tidak dikeluarkan zakatnya. (Bersambung – Tulisan kedua dari tiga tulisan Squad Anti Riba LAZ Al Aqsha)

ShareTweetSend

Baca Juga

Kisah Kemuliaan Dari Punggung Unta

Kisah Kemuliaan Dari Punggung Unta

04/03/2021

Islam sungguh indah dan kemuliaanya tanpa batas. Secuil kisah kemuliaan ini dikisahkan dengan apik oleh Ust Haidar Bawazier dalam kajian...

Periksa Harta Anda, Halal, Haram atau Syubhat?

Periksa Harta Anda, Halal, Haram atau Syubhat?

17/02/2021

Setelah dua tulisan terdahulu menyoroti soal asal muasal harta dan hisab. Kini giliran riba, bagaimana riba bisa sangat menghinakan. Dalam...

Ingat Hisabmu, Ingat Jalan Hidupmu

Ingat Hisabmu, Ingat Jalan Hidupmu

31/01/2021

Yang bernyawa pasti mati. Tidak ada perdebatan, tidak penyangkalan, tidak ada bantahan. Semuanya pasti. Meski begitu, tak banyak orang berpikir...

Kisah Syeikh Ali Jaber, Ulama Arab Saudi yang Memilih Berdakwah di Indonesia

Kisah Syeikh Ali Jaber, Ulama Arab Saudi yang Memilih Berdakwah di Indonesia

25/01/2021

Nama lengkapnya Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, panggilan populernya Syeikh Ali Jaber. Tinggalnya Syeikh Ali Jaber di Indonesia sebenarnya bermula...

Sabarlah, Karena Sabar tak Berbatas

14/12/2020

Sabar adalah kata yang mudah diucapkan. Namun sejatinya kesabaran itu berat, sakit, bahkan pahit. Perlu pengorbanan yang luar biasa untuk...

Menyelami Hati Seorang Mualaf

25/11/2020

Rasanya tidak bisa dibayangkan. Menjadi seorang mualaf adalah anugerah yang tak terkira. Karena artinya seseorang itu dipilih oleh Allah, untuk...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Kekurangan Suami, Ladang Pahala Istri

Kekurangan Suami, Ladang Pahala Istri

08/03/2021
Beginilah Adab Bepergian Menurut Rasulullah

Beginilah Adab Bepergian Menurut Rasulullah

08/03/2021
Kisah Kemuliaan Dari Punggung Unta

Kisah Kemuliaan Dari Punggung Unta

04/03/2021
“Terimakasih Jamaah Masjid Al-Aqsha”

“Terimakasih Jamaah Masjid Al-Aqsha”

21/02/2021
Belajar Tawakal dari Ibunda Nabi Musa

Belajar Tawakal dari Ibunda Nabi Musa

18/02/2021
Kabar Al-Aqsha

Alamat

Cluster Brazilia Delatinos BSD Serpong, Serpong, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15318

Email: [email protected]

Media Partner

  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

© 2021 MediatrustPR. All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Dunia Islam
  • Kabar Masjid
  • Info DKM
    • LAZ Al-Aqsha
    • Aqsha Mart
    • Aqsha Clinic
    • Aqsha Mualaf Center
    • Ummahat Al-Aqsha
    • Aqsha Qurban
    • Aqsha Share & Care
    • Madrasah Bisnis Al-Aqsha
    • Aqsha Muda (AQMA)
    • TPA Al-Aqsha
    • Aqsha Scholarship
  • Profil Jamaah
  • Ummahat
  • Kajian
  • Ibrah
  • Gaya Hidup Muslim
  • Aqsha Go West
  • Foto
  • Lapak Jamaah